Evan Dimas
Kehidupan pribadi
Evan Dimas adalah seorang putra Surabaya yang lahir dari pasangan Condro
Permono dan Ana. Tahun 2012 lalu, ia terpilih masuk ke dalam skuat
sepak bola Jawa Timur yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional XVIII di Pekanbaru. Di level tim nasional, ia sudah memulai karirnya di tingkat U-17
sekaligus menyandang Kapten, sebelumnya ia juga telah mengantarkan
Garuda Muda menjuarai turnamen HKFA International Youth Invitation di
Hongkong pada tahun 2012. Ia juga merupakan wakil Indonesia dalam ajang
pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’ dan menjadi satu dari 100 anak
yang beruntung bisa dilatih oleh mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola.
Karier Internasional
Pada tahun 2013, dia dipanggil TIMNAS U-19 untuk mengikuti Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013. Evan terpilih menjadi Kapten Tim menggantikan Gavin Kwan Adsit
yang sedang trial di klub CFR Cluj.
Di kejuaraan ini Evan menjadi pencetak gol terbanyak untuk Indonesia
dengan 5 gol dan menjadikan TIMNAS menjuarai Piala AFF untuk pertama
kalinya.Dua minggu setelahnya, TIMNAS U-19 bertanding di Kualifikasi
Kejuaraan U-19 AFC 2014. Di pertandingan penentuan grup melawan Korea Selatan, Evan berhasil mencetak hattrick yang membuat Indonesia lolos untuk ke-16 kalinya.
Ravi Murdianto
Karier
Ravi lahir di Tegowanu,Grobogan,Jawa Tengah.Sejak kelas dua Sekolah Dasar,
Ravi bermain sepak bola dan bergabung dengan SSB Putra Bersemi. Saat
itu, dia tidak menjadi seorang kiper melainkan gelandang dan striker.
Namun, sejak kelas empat, dirinya kemudian pindah posisi menjadi kiper.
Postur tubuhnya yang cukup tinggi menjadi faktor utama. Melihat
kemampuan Ravi yang terus berkembang, setelah kelas enam Sekolah Dasar,
Ravi bergabung ke SSB Tugumuda Semarang untuk mendapatkan pelatihan yang
lebih baik. Setelah kelas dua Sekolah Menengah Pertama, Ravi berhasil
lolos seleksi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jawa Tengah
atau disebut Diklat Salatiga. Di Salatiga, kemampuannya terus diasah,
refleknya semakin baik. Dua tahun kemudian, Ravi ditarik untuk masuk ke
Diklat Ragunan. Dari Diklat Ragunan nama Ravi Murdianto semakin
terkenal. Dia lolos seleksi masuk timnas Indonesia U-17, dan Indonesia U-19
Ravi kemudian direkrut klub Divisi I Liga Indonesia, Perserang Serang.
Karier internasional
Sejak lolos seleksi tim nasional Indonesia U-17
dan Indonesia U-19 peran Ravi sebagai penjaga gawang utama di tim
nasional junior tidak tergantikan. Bersama timnas Indonesia U-17 dan
Indonesia U-19, ia sukses memenangkan turnamen HKFA di Hongkong dan Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013.
Putu Gede
Putu Gede Juni Antara menjadi salah satu sosok yang tak tergantikan di skuat Timnas Indonesia U19.
Pesepakbola muda berdarah Bali ini juga merupakan pemain serba bisa, ia
mampu bermain di beberapa posisi yang berbeda dengan sama baiknya.
Inilah kelebihan Putu Gede Juni Antara yang membuat pelatih Timnas Indonesia U19 Indra Sjafri sangat menaruh kepercayaan kepadanya.
Pemain kelahiran 7 Juni 1995 ini memang sosok bek yang multitalenta. Posisi aslinya adalah sebagai bek kanan yang sulit dilewati oleh lawan. Namun, Putu Gede Juni Antara bisa juga bermain sebagai bek tengah apabila diperlukan.
Saat Timnas Indonesia U19 menghadapi Filipina di laga kedua babak Kualifikasi AFC Cup U19 beberapa waktu lalu, Putu Gede Juni Antara dipercaya sebagai bek tengah untuk mendampingi Hansamu Yama Pratama. Pasalnya, Muhammad Syahrul Kurniawan yang biasa menempati posisi itu harus absen karena mengalami sedikit cidera.
Hasilnya, performa Putu Gede Juni Antara sebagai bek tengah ternyata tak kalah bagus dengan peran regulernya sebagai bek kanan, dan Timnas Indonesia U19 pun memetik kemenangan 2-0 atas Filipina.
Di laga pamungkas saat menghadapi tim kuat Korea Selatan Putu Gede Juni Antara kembali menempati posisi sebagai bek kanan. Terbukti bahwa pemain didikan Diklat Ragunan ini memang tangguh sehingga serangan-serangan penyerang sayap Korea Selatan yang terkenal mematikan mampu diredamnya dengan sangat baik.
Pemain kelahiran 7 Juni 1995 ini memang sosok bek yang multitalenta. Posisi aslinya adalah sebagai bek kanan yang sulit dilewati oleh lawan. Namun, Putu Gede Juni Antara bisa juga bermain sebagai bek tengah apabila diperlukan.
Saat Timnas Indonesia U19 menghadapi Filipina di laga kedua babak Kualifikasi AFC Cup U19 beberapa waktu lalu, Putu Gede Juni Antara dipercaya sebagai bek tengah untuk mendampingi Hansamu Yama Pratama. Pasalnya, Muhammad Syahrul Kurniawan yang biasa menempati posisi itu harus absen karena mengalami sedikit cidera.
Hasilnya, performa Putu Gede Juni Antara sebagai bek tengah ternyata tak kalah bagus dengan peran regulernya sebagai bek kanan, dan Timnas Indonesia U19 pun memetik kemenangan 2-0 atas Filipina.
Di laga pamungkas saat menghadapi tim kuat Korea Selatan Putu Gede Juni Antara kembali menempati posisi sebagai bek kanan. Terbukti bahwa pemain didikan Diklat Ragunan ini memang tangguh sehingga serangan-serangan penyerang sayap Korea Selatan yang terkenal mematikan mampu diredamnya dengan sangat baik.
Berbeda dengan Muhammad Fathcu Rochman di sisi kiri yang kerap
membantu penyerangan, Putu Gede Juni Antara bermain lebih disiplin di
pos aslinya. Pengidola bek Real Madrid, Sergio Ramos,
ini tidak banyak melakukan penetrasi hingga ke depan, melainkan memilih
tetap bertahan di sisi kanan pertahanan Garuda Muda dan siap menghadang
siapapun lawan yang datang
Maldini
Namanya aneh. Mengingatkan kita akan legenda AC Milan, Paolo Maldini.
Namun, Maldini Pali yang merupakan salah satu bintang di tim nasional
Indonesia U-19 itu ternyata pengagum bintang Barcelona, Lionel Messi.
Berkostum Garuda Jaya nomor 15, Maldini tampil
sangat baik saat timnas mengalahkan Korea Selatan 3-2 pada laga terakhir
penyisihan Grup G Pra Piala Asia U-19 2014 di Stadion Utama Gelora Bung
Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (12/10/2013).
Beroperasi di sayap
kanan, ia kerap mengacak-acak barisan pertahanan lawan. Ia bahkan
menyumbangkan assist untuk gol kedua Indonesia yang dicetak Evan Dimas.
Dalam laga itu, Maldini pintar mematahkan jebakan offside lawan. Kecepatannya untuk mengejar bola-bola lambung yang diberikan Evan juga cukup impresif.
Maldini
dibesarkan di diklat Ragunan. Ia juga sempat menimba ilmu sepakbola di
Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Uruguay. Saat ini, pemain asal Mamuju,
Sulawesi Barat itu kebetulan belum terikat kontrak dengan klub
profesional manapun.
Akan tetapi, mengingat performa gemilangnya
bersama Timnas U-19, maka bukan tak mungkin sodoran kontrak akan segera
berdatangan kepadanya.
"Saya berharap klub yang menghubungi saya
adalah dari Arema. Saya suka sekali dan ingin bisa main di sana. Meski
begitu, siapapun nanti agen yang mengajak saya bermain di klub manapun,
selain Arema, saya siap bergabung dan bermain penuh totalitas,” kata
Maldini seperti dilansir laman resmi Arema.
Ilham Udin Armaiyn
Sosok Ilham Udin Armaiyn tengah melambung dan
menjadi idola baru penggemar sepak bola di Tanah Air. Itu lantaran
aksinya apiknya bersama tim nasional Indonesia U-19 di ajang Piala AFF
U-19 dan Kualifikasi Piala AFC.
Mantan Direktur Media (Dirmed) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Tommy Rusihan Arief menceritakan sepenggal perjalanan Ilham Udin hingga menjadi skuad utama Indra Sjafri.
Tommy mengatakan, selalu mengingatkan Indra Sjafri untuk datang ke Ternate, Maluku Utara. Sebab, kata Tommy, di sana begitu banyak bakat yang dapat menjadi bagian dari kekuatan Timnas di level usia muda.
"Maluku Utara memiliki talenta-talenta yang dibutuhkan Timnas," tegas pria asal Ternate tersebut.
Dari hasil diskusi panjang lebar dalam berbagai kesempatan, dilanjutkan Tommy, mulai bisa menangkap kesukaan hati Indra terhadap talenta sepak bola di Maluku Utara khususnya Ternate.
Indra kemudian berulang kali menyatakan keinginannya yang amat sangat untuk datang langsung ke Ternate. Hal tersebut, kemudian direspon Tommy dengan membicarakannya dengan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.
"Ketua Umum PSSI langsung setuju. Akhirnya, saya dan Indra membawa Timnas U-19 untuk uji coba melawan Persiter Ternate di Stadion Kie Raha, pertengahan tahun 2012 lalu. Indra menyatakan kekagumannya melihat langsung begitu banyak talenta muda penuh bakat di Ternate," ujar Tommy yang kini mengikuti pemilihan Caleg DPR-RI 2014 Dapil Malut tersebut.
Pulang dari Ternate, Indra menyatakan keinginannya untuk mempertahankan skuad inti asal Ternate di Timnas U-19. "Mereka punya bakat, fisik dan karakter yang kuat serta pantang menyerah," begitu komentar Indra yang diucap ulang oleh Tommy.
Sejak saat itu, Ilham Armaiyn dan Djali Ibrahim selalu menjadi skuad inti Timnas U-19. Bahkan Djali Ibrahim yang baru direkrut memperkuat Timnas U-19 seusai uji coba di Kie Raha, diberi kehormatan menjadi kapten kesebelasan.
Djali Ibrahim menjadi kapten Timnas Indonesia U-19 pada berbagai turnamen dan ujicoba di dalam maupun luar negeri.
Namun sayang, menjelang Piala AFF U-19 2013, Djali gagal memperkuat timnas karena sakit.
"Saya agak kecewa. Karena anak kesayangan pelatih Indra ini bisa bersinar bersama Ilham Armaiyn di Piala AFF U-19 tahun ini," kenangnya.
Lebih jauh dikatakan Tommy, Ilham Armaiyn kini sudah menjadi kebanggaan masyarakat Maluku Utara khususnya Ternate. Bahkan sebelum membawa Timnas U-19 menjadi juara Piala AFF 2013, Ilham sudah menjadi kebanggaan Indonesia.
Mantan Direktur Media (Dirmed) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Tommy Rusihan Arief menceritakan sepenggal perjalanan Ilham Udin hingga menjadi skuad utama Indra Sjafri.
Tommy mengatakan, selalu mengingatkan Indra Sjafri untuk datang ke Ternate, Maluku Utara. Sebab, kata Tommy, di sana begitu banyak bakat yang dapat menjadi bagian dari kekuatan Timnas di level usia muda.
"Maluku Utara memiliki talenta-talenta yang dibutuhkan Timnas," tegas pria asal Ternate tersebut.
Dari hasil diskusi panjang lebar dalam berbagai kesempatan, dilanjutkan Tommy, mulai bisa menangkap kesukaan hati Indra terhadap talenta sepak bola di Maluku Utara khususnya Ternate.
Indra kemudian berulang kali menyatakan keinginannya yang amat sangat untuk datang langsung ke Ternate. Hal tersebut, kemudian direspon Tommy dengan membicarakannya dengan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.
"Ketua Umum PSSI langsung setuju. Akhirnya, saya dan Indra membawa Timnas U-19 untuk uji coba melawan Persiter Ternate di Stadion Kie Raha, pertengahan tahun 2012 lalu. Indra menyatakan kekagumannya melihat langsung begitu banyak talenta muda penuh bakat di Ternate," ujar Tommy yang kini mengikuti pemilihan Caleg DPR-RI 2014 Dapil Malut tersebut.
Pulang dari Ternate, Indra menyatakan keinginannya untuk mempertahankan skuad inti asal Ternate di Timnas U-19. "Mereka punya bakat, fisik dan karakter yang kuat serta pantang menyerah," begitu komentar Indra yang diucap ulang oleh Tommy.
Sejak saat itu, Ilham Armaiyn dan Djali Ibrahim selalu menjadi skuad inti Timnas U-19. Bahkan Djali Ibrahim yang baru direkrut memperkuat Timnas U-19 seusai uji coba di Kie Raha, diberi kehormatan menjadi kapten kesebelasan.
Djali Ibrahim menjadi kapten Timnas Indonesia U-19 pada berbagai turnamen dan ujicoba di dalam maupun luar negeri.
Namun sayang, menjelang Piala AFF U-19 2013, Djali gagal memperkuat timnas karena sakit.
"Saya agak kecewa. Karena anak kesayangan pelatih Indra ini bisa bersinar bersama Ilham Armaiyn di Piala AFF U-19 tahun ini," kenangnya.
Lebih jauh dikatakan Tommy, Ilham Armaiyn kini sudah menjadi kebanggaan masyarakat Maluku Utara khususnya Ternate. Bahkan sebelum membawa Timnas U-19 menjadi juara Piala AFF 2013, Ilham sudah menjadi kebanggaan Indonesia.
Created By :http://andreanrizky84.blogspot.com/
ilham-udin-armayn
Ilham Udin Armaiyn
0
Nama Lengkap: Ilham Udin Armaiyn
Alias: No Alias
Profesi: Pemain Sepak Bola
Agama: Islam
Tanggal Lahir: 10 Mei 1996
Tempat Lahir: Halmahera Selatan, Maluku Utara
Kewarganegaraan: Indonesia
Ibu: Rohani
Biografi
Ilham Udin Armaiyn dilahirkan di Desa Lelei Kabupaten Halmahera Selatan
Maluku Utura pada 10 Mei 1996. Sejak kecil ia sudah menjadi anak yatim
setelah ditinggal oleh Ayahnya pada usia 9 tahun karena sakit.
Ilham merupakan anak keempat dari enam bersaudara ia diasuh oleh ibunya
yang bernama Rohani. Perjuangan Rohani dalam merawat dan membesarkan
Ilham serta lima saudaranya sangatlah berat. Ani menjadi tulang punggung
keluarga setealh ditinggal suaminya. Ibu Ilham bekerja sebagai pembantu
rumah tangga demi demi menafkahi dan membesarkan anak-anaknya.
Talenta Ilham Udin dalam sepak bola sudah nampak dari kecil. Sang ibu
pun mengetahui hal itu meski sang ibu tidak bisa berbuat banyak dan
tidak sepenuhnya menyokong Ilham menjadi pesepakbola. Akan tetapi
dukungan moril yang diberikan sang ibu kepada Ilham dan motivasi dari
sang ibu menyemangati Ilham untuk meraih impian menjadi pesepakbola
seperti saat ini.
Karir pertama Ilham Udin di dunia sepak bola berkat perjuangan dari sang
Paman Safrin yang mendaftarkan Ilham ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas
Gamalan di Tarnate. Dari sinilah talenta Ilham mulai terasah. Sebelum
bergabung menjadi pemain timnas, Ilham pernah bergabung dengan Persiter
Ternate hingga akhirnya Ilham dilirik oleh timnas dan bergabung menjadi
pemain muda Indonesia U-15.
Talenta terus berkembang, hingga Ilham kembali ditarik ke Timnas
Indonesia U-17 bahkan di Timnas U-17 Ilham dipercaya menjadi Kapten dan
berhasil membawa timnas Indonesia U-17 menjuarai turnamen internasional
di Hongkong.
Saat ini, Ilham Udin kembali menoreh prestasi di ajang AFF U-19 menjadi
striker andalan dari timnas U-19 Ilham kembali menjadi juru kunci
kemenangan Indonesia menjadi juara AFF U-19, tak hanya itu Ilham juga
menjadi salah satu faktor penyebab Indonesia bisa lolos ke semi final
saat melawan Malaysia dimana Ilham berhasil menyumbangkan satu gol saat
itu. Saat laga pamungkas melawan Vietnam, Ilham Udin Armaiyn menjadi
penendang penalti terakhir sekaligus penentu kemenangan Indoesia atas
Vietnam dengan hasil akhir 7-6 mengantarkan Timnas U-19 Indonesia
menjuarai Piala AFF.
Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Ilham Udin Armayn
kembali memperkuat timnas U-19 dalam laga piala AFC U-19. Laga perdana
mereka melawan Laos berhasil dengan kemenangan telak 4-0 untuk
Indonesia.
Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan,
Meskit tidak berhasil mencetak gol, Ilham juga ikut berkontribusi
danmengantarkan Timnas U-19 meraih kemengangan atas Korea Selatan dengan
skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC
U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober
mendatang di Myanmar.
Read more at http://uniqpost.com/profil/ilham-udin-armaiyn/
Read more at http://uniqpost.com/profil/ilham-udin-armaiyn/
0 komentar:
Posting Komentar