About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

25 Januari, 2014

Legenda Danau Tolire,Ternate

Legenda Danau Tolire

Ternate


Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya adalah sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Kampung ini kemudian dikutuk menjadi danau oleh penguasa alam semesta, karena salah seorang ayah di kampung itu menghamili anak gadisnya sendiri.

Saat ayah dan anak gadisnya yang dihamili itu akan melarikan diri ke luar kampung, tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri anjlok dan berubah menjadi danau. Danau Tolire Besar dipercaya sebagai tempat si ayah. Sedangkan Danau Tolire Kecil diyakini sebagai tempat si gadis.

Versi yang lebih lengkap menyebutkan kalo si bapak adalah kepala suku dari desa yang dihuni lebih dari 1.000 jiwa. Ceritanya di suatu malam, penduduk desa itu berpesta dan mabuk-mabukan. Saat pesta usai, om kepala suku yang udah mabuk berat ini masuk ke rumah lalu ‘nganu sama anaknya.
Ketika subuh tiba, terdengar kokok ayam sebanyak tiga kali. Salah satu nenek penghuni desa ngasih pengumuman ke warga kalo itu pertanda bahwa desa mereka akan tenggelam, entah dasar pemikirannya dari mana, entah ngumuminnya lewat toa masjid atau brodkes mesej. Mungkin karena hipotesis si nenek tidak memiliki dasar yang kuat, warga desa cuek dan tetap bobok. Hingga akhirnya dari samping rumah om kepala suku mendadak keluar air yang sangat banyak. Warga panik!
Om kepala suku bergegas lari, eh tapi doski mampir dulu ke mata air itu trus mata airnya diinjak. Bukannya berhenti mengalir, tanah di sekitar mata air langsung amblas dan air pun muncrat menenggelamkan desanya. Crut, jadilah danau Tolire Besar. Anaknya lari ke arah pantai, sayang, tanah yang dipijaknya juga amblas dan menjadi danau Tolire Kecil.


Buku “Ekspedisi Kompas, Hidup Mati di Negeri Cincin Api” punya cerita sendiri mengenai danau ini.

Pulau Ternate seluas 1.118 km2 ini sejatinya adalah bagian tubuh Gamalama, yang kakinya berada di dalam laut. Ketinggian gunung ini jika diukur dari permukaan laut hanya 1.715 meter. Namun, jika diukur dari dasar laut, ketinggan Gamalama mencapai 3.000 meter. Letusan Gamalama pernah terjadi di permukiman saat pembentukan danau Tolire Jaha (Tolire Besar) tahun 1775.

Tolire Jaha terletak di barat laut Ternate, berjarak 4 km dari puncak Gamalama dan 500 meter dari pantai. Petaka itu dimulai dengan gempa bumi beruntun yang mengguncang Desa Soela Takomi pada tanggal 5 September 1775. Desa ini terletak 1,5 km dari Kelurahan Takoma saat ini. Gempa tektonik itu memicu erupsi Gamalama hingga terjadi letusan uap panas selama beberapa jam pada 7 September dini hari.

Suara gemuruh menyertai erupsi yang berlangsung hingga hari terang. Saat warga sekitar Desa Soela Takomi menengok kampung itu pada siang hari, mereka hanya mendapati lubang kawah yang menganga lebar.Sebanyak 141 warga desa hilang bersama tenggelamnya desa mereka.
Masih banyak versi lain tentang asal-usul danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, misalnya versi On The Spot. Ada juga versi anak tambang yang meyakini kalo kedua danau Tolire adalah bekas lubang pertambangan terbuka. Saya punya keyakinan sendiri. Danau-danau tersebut adalah bekas kamehameha.

Siluman Buaya Putih dan Mitos Lempar Batu

Ini side story-nya. Di danau Tolire Besar yang luasnya sekitar 5 hektar itu ada siluman buaya putih yang nongolnya jarang banget. White Crocs Legend. Crocs Su-Chen. Ukurannya super gede, menurut cerita penduduk panjangnya mencapai 10 meter. Men, ini bukan legenda. Buaya itu beneran ada. Gak percaya? Nih fotonya.



Nah, di danau Tolire Besar ada aktivitas lempar batu. Ini semacam tempat latian melempar jumroh kali ya. Katanya, sekuat apa pun lemparan kita, batu itu gak bakal nyampe ke danau dan menghilang secara misterius. Boong. Sumpah mandul, lemparan saya nyemplung dengan ganteng di permukaan danau Tolire. 


Created by : http://regykurniawan.com/2013/06/06/tolire/